Info Sekolah
Monday, 08 Dec 2025

Jangan Terlalu Benci dan Teramat Cinta

Diterbitkan :

Rasulullah SAW mengingatkan agar tidak cinta dan benci berlebihan. Jangan pernah berbangga diri dengan kondisi perasaan yang sedang kita miliki. Perasaan cinta, perasaan benci, perasaan apapun dalam diri kita. Kita tidak pernah tahu hati manusia, sesekali ia senang namun terkadang berubah tidak senang.

Ustadz program International Quranic School of Arrasyid (IQSA) SMP, Muhammad Arafat, mengatakan Nabi Muhammad SAW sebenarnya telah mengingatkan itu semua agar tidak terlalu menyakiti hati kita.

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ـ ﺃُﺭَاﻩُ ﺭَﻓَﻌَﻪُ ـ ﻗَﺎﻝَ: «ﺃَﺣْﺒِﺐْ ﺣَﺒِﻴﺒَﻚَ ﻫﻮﻧﺎ ﻣَﺎ ﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺑَﻐِﻴﻀَﻚَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻣَﺎ، ﻭَﺃَﺑْﻐِﺾْ ﺑَﻐِﻴﻀَﻚَ ﻫَﻮْﻧًﺎ ﻣَﺎ ﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺣَﺒِﻴﺒَﻚَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻣَﺎ»

Dari Abu Hurairah secara marfu’: “Cintailah orang yang kau cinta dengan sewajarnya, boleh jadi suatu hari dia menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah kepada orang yang kau benci sewajarnya, boleh jadi suatu hari dia yang kau benci menjadi orang yang kau cinta” (HR Tirmidzi)

Sebab menurut Ustadz Arafat, memang ada kekuatan Mahadahsyat, yang mengatur segalanya sesuai kehendak-Nya. Dia mengutip riwayat berikut:

«ﺇِﻥَّ ﻗُﻠُﻮﺏَ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﻛُﻠَّﻬَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺇِﺻْﺒَﻌَﻴْﻦِ ﻣِﻦْ ﺃﺻﺎﺑﻊ اﻟﺮﺣﻤﻦ، ﻛَﻘَﻠْﺐٍ ﻭَاﺣِﺪٍ، ﻳُﺼَﺮِّﻓُﻪُ ﺣَﻴْﺚُ ﻳَﺸَﺎءُ»

Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh semua hati manusia berada dalam kekuasaan Allah yang Mahapengasih, seperti satu hati. Dia menggerakkan hati sesuai kehendak-Nya.”

ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ اﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ: «اﻟﻠﻬُﻢَّ ﻣُﺼَﺮِّﻑَ اﻟْﻘُﻠُﻮﺏِ ﺻَﺮِّﻑْ ﻗُﻠُﻮﺑَﻨَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻃَﺎﻋَﺘِﻚَ»

Kemudian Rasulullah SAW berdoa: “Ya Allah yang maha menggerakkan hati. Gerakkan hati kami untuk beribadah kepada-Mu.” (HR Muslim)

Umar bin Al-Khaththab ra berkata, “Wahai Aslam, janganlah rasa cintamu berlebihan dan jangan sampai kebencianmu membinasakan.” Aslam berkata, “Bagaimana itu?” Umar radiallohu anhu berkata, “Jika engkau mencintai seseorang, janganlah berlebihan seperti halnya anak kecil yang menyenangi sesuatu dengan berlebihan. Jika engkau membenci seseorang, jangan sampai kebencian menimbulkan keinginan orang yang kamu benci celaka atau binasanya.”

Al-Hasan Al-Bashri ra berkata, “Hendaknya kalian mencintai jangan berlebihan dan membenci tidak berlebihan. Telah ada orang-orang yang berlebihan dalam mencintai satu kaum akhirnya binasa. Ada pula yang berlebihan dalam membenci satu kaum dan mereka pun binasa.”

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar

penulis
Pesantren Tahfid Ar-rasyid PTA

Tulisan Lainnya

Oleh : Pesantren Tahfid Ar-rasyid PTA

Qanaah, Dalil & Hikmah

Oleh : Pesantren Tahfid Ar-rasyid PTA

Manfaat Puasa Dzulhijjah: Meraih Cinta-Nya

Oleh : Pesantren Tahfid Ar-rasyid PTA

Keutamaan membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan

Oleh : Pesantren Tahfid Ar-rasyid PTA

Manfaat puasa Waton: Tinjauan Islam?

Oleh : Pesantren Tahfid Ar-rasyid PTA

Pahala Sholat Berjamaah: Tak Tergantikan